Pemandu ambulans wanita jemput pesakit Covid-19 diiktiraf dalam anugerah berprestij, empunya badan pun tak sangka

Iklan
feauture ika

SEORANG pemandu ambulans wanita di Indonesia, Ika Dewi Maharani menjadi sensasi sekelip mata di Indonesia apabila diberi penghormatan menerima Anugerah Spirit of Integrated Astra For (SATU) Indonesia atau SATU Indonesia Awards anjuran PT Astra International Tbk.

Ika Dewi menang dalam kategori The Front Guard For COVID-19.

Iklan
Iklan

Salah seorang hakim anugerah itu yang juga Ketua Komunikasi Korporat Astra, Boy Kelana Soebroto berkata, kali ini pengalaman menjuri anugerah terhebat di republik itu sungguh luar biasa.

"Saya tak dapat lupakan bagaimana ketika saya menilai seorang wanita yang mengemudi ambulans, dia juga seorang sukarelawan perubatan semasa wabak COVID-19," katanya seperti dipetik portal suara.com.

Iklan

Selain Boy Kelana, selebriti terkemuka republik itu, Dian Sastrowardoyo juga bertindak sebagai salah seorang juri bagi SATU Indonesia Awards.

[caption id="attachment_25807" width="1024"] JASA Ika Dewi sangat dihargai oleh para juri kerana pengorbanannya menjadi pemandu ambulans menjemput pesakit Covid-19 yang baru terkena jangkitan dari pukul 7 pagi hingga 7 malam tanpa sebarang rungutan.[/caption]

Iklan

Memetik laporan, selain menjadi pemandu ambulans, Ika Dewi yang berasal dari Halmahera, Maluku Utara juga seorang jururawat.

"Saya berkerjasama dengan HIPGABI: Persatuan Perawat Darurat dan Bencana Indonesia dan Pasukan Petugas untuk Percepatan Penanganan COVID-19. Saya sudah bekerja selama empat bulan dengan syif selama 12 jam," katanya yang diwawancara secara virtual.

Tugas wanita itu antara lain mengambil dan merawat pesakit yang baru menghidap koronavirus.

"Selagi saya sihat dan ada panggilan untuk menjemput pesakit, saya pasti akan melakukannya," katanya yang sememangnya juga terkejut diberi pengiktirafan sedemikian rupa.

Dalam pada itu, laman web Badan Pengurusan Bencana Nasional (BNPB) melaporkan, Ika Dewi merupakan satu-satunya sukarelawan perubatan wanita di bawah naungan Pasukan Petugas untuk Percepatan Penanganan Pasukan Petugas COVID-19.

Wanita besi itu memberitahu BNPB, merawat pesakit di hospital adalah perkara biasa baginya.

Bagaimanapun, menjadi pemandu ambulans adalah pengalaman pertama.

"Untuk ambulans, ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya dan ternyata ambulans tidak semudah yang kita bayangkan," katanya.

[caption id="attachment_25810" width="1024"] IKA DEWI tidak pernah memandu ambulans sepanjang hidupnya, namun semangat kemanusiaannya mengatasi segalanya.[/caption]

"Nasib baik, ada orang yang memiliki kesedaran untuk memberikan jalan, jadi kami masih dapat dengan cepat membawa pesakit ke tempat yang dirujuk," katanya yang sentiasa memakai sut pelindung keselamatan sebelum berangkat bertugas dan sebagai langkah keselamatan untuk dirinya dan pesakit.

"Ini adalah kewajiban bagi kita sebagai sukarelawan perubatan, kita harus merawat pesakit dari awal hingga akhir.

"Dengan mengabadikan diri sebagai sukarelawan, kami berharap pencegahannya akan lebih cepat, sehingga bencana ini berakhir dengan segera," kata wanita yang bertugas dari pukul 7 pagi hingga 7 malam pada setiap hari.

Hebat, bukan? Namun, di Malaysia frontliners kita tidak kurang wibawanya, kerja keras mereka sangat dikagumi. Mereka berjuang siang dan malam demi melandaikan lekuk statistik.

Sama-sama kita doakan agar frontliners kita dan seluruh rakyat Malaysia sentiasa berada dalam lindungan-NYA. Semoga Covid-19 segera berakhir. Amin. #kitajagakita

Sumber foto Portal Suara dan SATU Indonesia Awards 2020